FILM: PENGABDI SETAN

DKz0BPpVwAA9Prt

 

Nonton film di bioskop bagi saya itu bukanlah suatu keharusan. Banyak film baru yang saya lewatkan karena memang pada dasarnya saya bukan tipikal orang yang suka menonton film. Saya hanya akan melihatnya kalau film tersebut benar-benar menarik untuki ditonton (yah setidaknya bagi saya). Dan sebagian besar film yang saya tonton adalah film animasi, sisanya film horor dan action. Sangat jarang bahkan hampir tidak pernah (seingat saya) menonton film drama percintaan.

Pengabdi Setan. Ya, film inilah yang membuat saya tertarik untuk menonton. Karena begitu banyak review bagus oleh para pengamat film yang tentunya tidak ada keberpihakan dengan film tertentu. Salah satu pengamat film yang saya ikuti adalah mas djaychocolic di twitter. Beberapa hari setelah film Pengabdi Setan ini tayang, dia mereview film tersebut dengan review yang  bagus. Dari situlah saya sangat berniat untuk menonton film tersebut. Terlebih lagi saat saya mengetahui dari mas djay ini kalau sebenarnya film-film dari Joko Anwar ini sebenarnya memuat pesan yang tersirat serta “Telur Paskah, read: kejutan” yang tersembunyi.

1506665817-PSR1

REVIEW

Pengabdi Setan 2017 yang merupakan remake dari film yang terdahulu (1980) dengan judul yang sama pula.

Menceritakan tentang sebuah keluarga yang mengalami keterpurukan di tahun 1981. Sang ibu yang merupakan penyanyi terkenal, mendadak sakit selama 3 tahun. Karena sakit yang diderita ibunya itulah, kondisi keuangan di keluarga tersebut mengalami keterpurukan. Mereka tinggal di rumah neneknya yang berada di tengah hutan dekat areal pemakaman. Ibu yang telah sakit selama 3 tahun ini akhirnya meninggal.

Film ini merupakan film horor yang bagi saya membawa aura yang jelas “suram”. Dari awal sudah disuguhkan kengerian lewat lagu dan juga tone dari film tersebut. Suasana tahun 1980 an sungguh terasa di film ini. Memang mungkin benar, untuk masalah hantu-sound yang mengagetkan ini masih dalam standar yang biasa-lumayan. Tapi seperti yang saya bilang tadi, dari awal saya merasa aura yang diciptakan Joko Anwar pada film ini sungguh terasa oleh saya. Bahkan saya yang lumayan hobi nonton film horor+thriller, sudah ingin keluar dari bioskop saja ketika baru beberapa menit film ini main. Saya ingat, saya terus bisik-bisik ke teman saya “ini kapan kelarnya sih? ini kapan siangnya sih?” saking saya merasa ketakutan dengan aura malam hari yang tidak enak itu. Bahkan sebelum nonton saya sempat membaca ayat kursi hahahaha.

SCENE YANG PALING HOROR

Scene yang paling horor menurut saya ada 2, yaitu saat Rini Sholat dan saat Ibu tiba2 datang dan memanggil Tony “Tony, Ibu ada disini”

AKTOR YANG PALING GANTENG

Di film ini kalian tidak hanya menemukan suatu kengerian, tapi juga menemukan salah satu dari sekian banyak makhluk ciptaan Tuhan yang sungguh rupawan. Siapa dia? Dia adalah BAPAK. Dan saya merupakan Pengabdi Bapak hahaha. Bapak disini diperankan oleh Bront Palarae, seorang aktor dari Negeri Jiran, Malaysia. Di awal film saya tidak tahu bahwa Bront ini merupakan aktor dari Malaysia, sya kira aktor Indonesia. Karena logatnya sungguh Indonesia sekali. Dan saya juga baru tahu kalau Bront juga main di beberapa film Indonesia (maklum…orang yang jarang nonton film ya begini).

23d1e8c20web(6)keluarga-para-pengabdi-setan-BookMyShow-Indonesia-e1506075844901

Akhir review, film Pengabdi Setan ini sangat apik dibuat oleh Joko Anwar dan Rapi Films. Sebuah tontonan yang menghibur dan juga membuat stres saya wkwkw. Banyak hikmah yang dapat diambil dari film ini juga. Walaupun ada beberapa adegan yang sampai saat ini masih membuat saya bertanya-tanya. Tapi film ini SANGAT REKOMEN untuk ditonton.

 

FILM “ZIARAH”

poster-ZIARAH-small-size

Ziarah, sebuah film layar lebar pertama karya BW Purba Negara yang merupakan film maker asal Yogyakarta. Sebelumnya memang BW Purba Negara ini sudah menghasilkan beberapa film pendek seperti Kamu di Kanan Aku Senang (2013), Bermula dari A (2011), Cheng Cheng Po (2007), Musafir (2008), Digdaya Ing Bebaya (2014) dan masih banyak lagi.

Film ziarah bercerita tentang perjalanan Mbah Sri dalam mencari makam suaminya yang hilang semasa Agresi Militer Belanda II pada tahun 1949. Tujuannya agar kelak Mbah Sri dapat dimakamkan bersanding dengan makam suaminya. Film ini tidak hanya mengusung tema percintaan, akan tetapi juga kesabaran dan pengorbanan. Pengorbanan demi cinta dan demi tanah air. Dalam film ini, dapat disaksikan bahwa cinta tak hanya milik kaum muda saja, tapi yang tua pun juga masih punya cinta di dalam hati mereka. Cinta yang tak lekang oleh waktu. Kepercayaan akan cinta juga yang membuat Mbah Sri bertekad untuk mencari makam suaminya yang entah ada dimana. Perjalanan Mbah Sri tidaklah mudah, dengan kondisi Mbah Sri yang tua renta seperti itu, beliau masih harus menempuh perjalanan jauh, berjalan kaki bahkan tertidur di makam pun pernah.

Secara keseluruhan, menurut saya film ini sudah sangat apik. Saya, sebagai orang yang tidak terlalu suka menonton sebuah film dapat menyatakan kalau film itu bagus. Bahkan saya trenyuh saat Mbah Sri menceritakan alasan kenapa dia mencari makam suaminya itu. Sungguh, cinta untuk Mbah Pawiro Sahid dari Mbah Sri ini besar sekali. Cinta yang benar tulus adanya.

Ending film ini, saya masih belum bisa meraba maksud yang tersimpan di dalamnya. Saya masih sedikit bingung dengan endingnya (mungkin harus nonton sekali lagi dan ditemani oleh seseorang yang dapat bertukar pikiran dengan saya hehehe..).

Berikut saya tampilkan cuplikan dari film Ziarah: (sumber google).

still-image-ZIARAH-c

Mbah Sri dalam perjalanan mencari makam suaminya

still-image-ZIARAH-e

FYI: Film Ziarah ini hanya dapat disaksikan di XXI Taman Ismail Marzuki (Jakarta Pusat) dan XXI Blok M (Jakarta Selatan).